Kamis, 09 Oktober 2008

BUDIDAYA MARKISA

BUDIDAYA MARKISA; Pemangkasan Perbanyak Hasil Panen
12/09/2008 08:50:27 Kedaulatan Rakyat, BUAH markisa mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, karena dapat dijadikan minuman segar yang menyehatkan. Sari buahnya sehat dikonsumsi segala usia, karena mengandung vitamin C dan antioksidan. Markisa unggu (Passiflora edulis) cocok ditanam di dataran tinggi dan markisa kuning (Passiflora flavicarva) di dataran rendah. Sedangkan di pulau Sumatera dikenal markisa jenis Passiflora edulis forma flavicarva yang rasanya manis.
“Menanam markisa tidaklah sulit. Perawatannya mudah. Kita bisa menanamnya di lahan kosong. Misalnya di halaman depan atau belakang rumah,” jelas Vlorianus Ventures Gani (42), yang biasa dipanggil Ventus, pembudidaya buah markisa di Dusun Tebanan, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman.
Markisa berdaun lebar, batangnya kecil, langsing dan panjang. Hidupnya merambat dengan bantuan sulur berbentuk spiral. Sedangkan bunganya hermafrodit (berkelamin dua) dan baunya harum. Penyerbukannya silang dengan atau tanpa bantuan lebah madu.
Tanaman markisa termasuk tanaman yang tidak tahan terhadap kondisi lahan yang basah. “Bibitnya dapat mengunakan biji atau stek batang, yang sebaiknya disemaikan dahulu. Dipindahkan setelah tingginya lebih dari 0,5 meter atau sudah berdaun 3-4 helai,” papar Ventus. Lahan yang akan digunakan sebaiknya terbuka, dicangkul untuk menghilangkan gulma dan alang-alang. Selanjutnya dibuat lubang berukuran 40 cm X 40 cm, kedalamannya 30-40 cm. Lalu diberi pupuk kandang kira-kira 10 kg. Jarak tanam antar pohon berkisar 2 kali 5 meter.
“Waktu penanaman paling baik dilakukan menjelang musim kemarau. Sebab biasanya bunganya cepat keluar, kira-kira enam bulan. Kalau di tanam menjelang musim hujan, bunga akan keluar menjelang bulan ke sepuluh hingga 12,” kata Ventus.
Tanaman markisa dapat dirambatkan pada pohon hidup atau kayu Gliricidia. Markisa yang dirambatkan dengan sistem pagar produksinya lebih tinggi. Untuk menjalarkan batang markisa, digunakan kawat yang dibentangkan mendatar seperti pada perambatan tanaman anggur. Pemeliharaannya dengan pemberian pupuk NPK (15:15:15) sebanyak 25-100 g per tanaman, tergantung umurnya.
Setelah bibit yang ditanam di sepanjang pagar (jarak 2-3 m) mencapai bentangan kawat terbawah, ujung bibit segera dipangkas. Dipilih tiga tunas yang kekar. Dua tunas dijalarkan pada bentangan kawat terbawah dan satu lagi dibiarkan tumbuh mencapai bentangan kawat di atasnya.

1 komentar:

bima mengatakan...

Mana gambar tanamannya yang menjalar di anjang2? Ingin tahu bentuknya..ahu bentuknya..